aku sengaja mewafatkanmu dalam hitungan bulan yang masih belia
bukan karena usia
namun karena luka,
atas serapah yang menguar begitu saja
karena kita terlalu lampau memijah amarah
Ada hari saat kita menziarahi jalan yang padam nyalanya
bukan remang, namun kelam yang sungguh pekat
dari terang yang tertebas pada masa silam*
aku tak mengenalimu,
padahal aku sering rindu mengeja senja yang paling senja
meski acapkali mengundang bahaya
lalu seiring waktu
kau sengaja memangkas ujung layar
Pun menebasnya hingga tak sisa
Aku menahan cekat dikerongkongan,
mewafatkanmu sebelum senja paruh waktu
Semarang, 2009
bukan karena usia
namun karena luka,
atas serapah yang menguar begitu saja
karena kita terlalu lampau memijah amarah
Ada hari saat kita menziarahi jalan yang padam nyalanya
bukan remang, namun kelam yang sungguh pekat
dari terang yang tertebas pada masa silam*
aku tak mengenalimu,
padahal aku sering rindu mengeja senja yang paling senja
meski acapkali mengundang bahaya
lalu seiring waktu
kau sengaja memangkas ujung layar
Pun menebasnya hingga tak sisa
Aku menahan cekat dikerongkongan,
mewafatkanmu sebelum senja paruh waktu
Semarang, 2009
No comments:
Post a Comment